gaya totoToto termasuk generasi penerus penyair Chairil pada dasawarsa 1950-an bersama dengan Sitor Situmorang, Harijadi S. Hartowardoyo, yang disebut Subagio Sastrowardoyo sebagai generasiMenurut Sulistyo dan Kiftiawzati (2007:362), Sinekdoke pars pro toto adalah majas yang melukiskan sebagian untuk keseluruhan. Sementara menurut Nurgiyantoro (2017, hlm. 300)